Guna
mengetahui pola konsumsi masyarakat, pemerintah menggelar Survey Pola Pangan
Harapan 2016, kegiatan nasional yang dilakukan serentak tersebut, mulai di
gerakkan di kabupaten tapin, bulan juli 2016.
Kepala BKP3 Kabupaten Tapin, Ir. H. Yusriansyah, MP, Mengatakan,
bahwa Survey PPH yang diadakan setiap tahunnya, bertujuan untuk menghasilkan
suatu komposisi standar pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk sekaligus
juga mempertimbangkan keseimbangan gizi, yang didukung oleh cita rasa, daya
cerna, daya terima masyarakat, kualitas dan kemampuan daya beli.
Oleh karenanya diharapkan, kegiatan PPH kali ini berjalan dengan
baik dan lancar sehingga mampu menjadi instrument, dalam menilai ketersediaan
dan konsumsi pangan, berupa jumlah dan komposisi pangan menurut jenis pangan serta
basis untuk perhitungan skor PPH, yang digunakan sebagai indikator mutu gizi
pangan dan keragaman konsumsi pangan baik pada tingkat ketersediaan maupun
tingkat konsumsi
PPH
sendiri merupakan suatu cara menilai kualitas susunan hidangan dengan melihat
keseimbangan antar kelompok pangan dalam hidanga
n dimana keseimbangan ini dilihat dari kontribusi tiap kelompok pangan dalam menghasilkan energi. Demikian dijelaskan H. Saidi, S.Pi, kepala bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa survey yang mulai digelar pada Juli 2016 ini
dilakukan di 18 desa dengan kuisioner kurang lebih 127 Keluarga, Pengisian data
survey nantinya akan di input dalam aplikasi khusus PPH, dan hasilnya akan
terlihat pencapaian Pola Pangan Harapan
serta tingkat konsumsi di Kabupaten tapin, sehingga dapat menjadi acuan
pemerintah daerah dalam mengambil keputusan terkait perencanaan konsumsi,
kebutuhan dan penyediaan pangan wilayah.
Sementara itu, hasil data survey pada tahun-tahun
sebelumnya menunjukkan pola konsumsi yang semakin baik dan cukup meningkat,
pada 2013 sebesar 81,9% meningkat di tahun 2014 sebesar 82,5 % dan pada 2015
meningkat kembali menjadi 83,7 %, peningkatan tersebut tidak terlepas dari
berbagai upaya pemerintah daerah dalam menggencarkan penerapan pola pangan yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman, salah satunya melalui kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
(P2KP) melalui konsep KRPL. Dimana salah satu kegiatannya adalah pemberdayaan
kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekaranga.