Membangun Bersama Menikmati Bersama Menuju Tapin Sejahtera

****************************Terwujudnya Kemandirian Pangan dan Petani Sejahtera ******************************************************Informasi Harga Komoditas Strategis pada Minggu III November 2016 ### 1. Beras (kg) : Rp ### 2. Jagung (Kg) : Rp ### 3. Kedelai (kg) : Rp ### 4. Bawang Merah (kg) : Rp ### 5. Cabe Rawit Hiyung (kg) : Rp ###

04/08/16

BKP3 Tapin Gelar survey PPH 2016



Guna mengetahui pola konsumsi masyarakat, pemerintah menggelar Survey Pola Pangan Harapan 2016, kegiatan nasional yang dilakukan serentak tersebut, mulai di gerakkan di kabupaten tapin, bulan juli 2016.
Kepala BKP3 Kabupaten Tapin, Ir. H. Yusriansyah, MP, Mengatakan, bahwa Survey PPH yang diadakan setiap tahunnya, bertujuan untuk menghasilkan suatu komposisi standar pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk sekaligus juga mempertimbangkan keseimbangan gizi, yang didukung oleh cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat, kualitas dan kemampuan daya beli.
Oleh karenanya diharapkan, kegiatan PPH kali ini berjalan dengan baik dan lancar sehingga mampu menjadi instrument, dalam menilai ketersediaan dan konsumsi pangan, berupa jumlah dan komposisi pangan menurut jenis pangan serta basis untuk perhitungan skor PPH, yang digunakan sebagai indikator mutu gizi pangan dan keragaman konsumsi pangan baik pada tingkat ketersediaan maupun tingkat konsumsi


PPH sendiri merupakan suatu cara menilai kualitas susunan hidangan dengan melihat keseimbangan antar kelompok pangan dalam hidanga

n dimana keseimbangan ini dilihat dari kontribusi tiap kelompok pangan dalam menghasilkan energi. Demikian dijelaskan H. Saidi, S.Pi, kepala bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.

Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa  survey yang mulai digelar pada Juli 2016 ini dilakukan di 18 desa dengan kuisioner kurang lebih 127 Keluarga, Pengisian data survey nantinya akan di input dalam aplikasi khusus PPH, dan hasilnya akan terlihat pencapaian Pola Pangan Harapan  serta tingkat konsumsi di Kabupaten tapin, sehingga dapat menjadi acuan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan terkait perencanaan konsumsi, kebutuhan dan penyediaan pangan wilayah.
Sementara itu, hasil data survey pada tahun-tahun sebelumnya menunjukkan pola konsumsi yang semakin baik dan cukup meningkat, pada 2013 sebesar 81,9% meningkat di tahun 2014 sebesar 82,5 % dan pada 2015 meningkat kembali menjadi 83,7 %, peningkatan tersebut tidak terlepas dari berbagai upaya pemerintah daerah dalam menggencarkan penerapan pola pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, salah satunya melalui kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) melalui konsep KRPL. Dimana salah satu kegiatannya adalah pemberdayaan kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekaranga.

Pada tahun 2015, total kalori sebesar 1.814, masih dibawah angka kecukupan energi yaitu sebesar 2000,0 Kkal/Kap/Hari, tentunya Pemerintah Daerah masih perlu memberikan lebih banyak motivasi kepada masyarakat sehingga kesediaan masyarakat daerah mengkonsumsi pangan secara beragam, berimbang dan bergizi serta aman semakin meningkat.