Membangun Bersama Menikmati Bersama Menuju Tapin Sejahtera

****************************Terwujudnya Kemandirian Pangan dan Petani Sejahtera ******************************************************Informasi Harga Komoditas Strategis pada Minggu III November 2016 ### 1. Beras (kg) : Rp ### 2. Jagung (Kg) : Rp ### 3. Kedelai (kg) : Rp ### 4. Bawang Merah (kg) : Rp ### 5. Cabe Rawit Hiyung (kg) : Rp ###

25/07/16

Warga Sambut Antusias Survey Pola Pangan Harapan (PPH) 2016





Teriknya matahari maupun derasnya guyuran  hujan, tidak membuat patah semangat Petugas Survey Pola Pangan Harapan (PPH) dari BKP3 tapin untuk menyambangi warga di beberapa desa, demi melaksanakan program tahunan, yakni survey PPH. Tidak kalah semangatnya, warga yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, peserta survey PPH, cukup antusias menyambut kegiatan ini, mereka bersedia meluangkan waktunya untuk mendengarkan penjelasan para petugas serta mengisi kuisioner PPH yang disediakan.
Seperti dijelaskan Bardiah, SP, Petugas Enumerator PPH, bahwa sangat penting mengkonsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, agar dapat memenuhi kebutuhan gizi, baik untuk pemeliharaan, perbaikan sel-sel tubuh serta proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, 

Sementara itu, sebagian peserta pph, mengaku cukup memahami  penjelasan dari petugas pph, meskipun masih perlu penjelasan secara bertahap untuk mengisi kuesioner dengan baik dan benar. 

Dimana dalam kuisioner tersebut terdapat beberapa kolom yang harus diisi mengenai menu makan pagi, siang dan malam, termasuk makanan tambahan seperti kue dan buah, dimana menu-menu tersebut harus dijabarkan secara detail mulai dari bahan-bahannya, porsinya menurut ukuran rumah tangga dan ukuran berdasarkan gramnya.
Dalam proses pengisian kuisioner tersebut, tidak sedikit peserta yang aktif bertanya mengenai pengisian kuisioner dan beberapa diantaranya ada yang nampak kesulitan dalam penulisan kuisioner.
 “Rata-rata ibu-ibu peserta survey pph ini paham maksud dan penjelasan dari petugas PPH, meskipun ada sebagian yang masih kesulitan mengisi kuesionernya, karenanya petugas pph maupun penyuluh desa harus memberikan arahan secara perlahan sampai mereka paham.” Demikian ungkap Erni Masfufah, SP, petugas enumerator PPH.

Dari gambaran sementara, pola konsumsi  dibeberapa desa  memiliki perbedaan yang cukup signifikan, hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan dan ketersediaan pangan setempat, seperti misalnya didesa hatungun, yang gemar mengkonsumsi sayuran seperti lalapan daun singkong, daun papaya, terong, timun dengan lauk tempe, tahu, dan ayam serta tidak ketinggalan buah-buahan seperti mangga dan pisang. Sedangkan untuk desa margasari hulu, kebanyakan mengkonsumsi ikan air tawar seperti gabus atau haruan, ikan papuyu,dan  udang pada musimnya.