Membangun Bersama Menikmati Bersama Menuju Tapin Sejahtera

****************************Terwujudnya Kemandirian Pangan dan Petani Sejahtera ******************************************************Informasi Harga Komoditas Strategis pada Minggu III November 2016 ### 1. Beras (kg) : Rp ### 2. Jagung (Kg) : Rp ### 3. Kedelai (kg) : Rp ### 4. Bawang Merah (kg) : Rp ### 5. Cabe Rawit Hiyung (kg) : Rp ###

15/09/11

BERTANAM CABE RAWIT

Salah satu tanaman yang nilai ekonominya cukup tinggi adalah tanaman cabai, baik cabai rawit, cabai merah, paprika maupun cabai merah keriting. Cabai rawit (Capsicum frustescens L) merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu, dan mampu hidup lebih dari setahun. 


Syarat Tumbuh
Tanaman cabai rawit tumbuh baik pada tanah yang : 
  • Berstruktur remah/gembur, lempung berpasir dan kaya bahan organik;
  •  pH 5,0 – 7,0 optimal 6,0 – 6,5. Bila pH dibawah 5,0 perlu ditambahkan kapur sebanyak 2 – 4 ton/ha. Penambahan kapur sangat tergantung dari pH tanah yang dikehemdaki. Contoh pH tanah awal 5,0 sedang pH yang diinginkan 5,5 maka perlu ditambahkan kapur sebesar 2 ton/ha, sedangkan jika pH yang diinginkan 6,0 maka perlu ditambahkan kapur sebesar 4 ton/ha;
  • Paling cocok ditanam pada dataran dengan ketinggian 0 – 500 meter dpl. 
  • Curah hujan 600 – 1.250 mm/tahun. Suhu udara rata-rata tahunan berkisar antara 18 – 30o C.
  • Kelembaban 60 – 80%. 
Persiapan Tanam
a. Benih 
  • Keperluan benih ± 150 gr/h dengan daya tumbuh > 90%; 
  • Rendam benih dalam air dengan suhu 60oC selama 5 menit atau campur dengan Ridomil untuk mengurangi serangan penyakit busuk pangkal atau rebah kecambah di persemaian. 
b. Persemaian 
  • Siapkan media semai yang terdiri dari tanah + pasir + pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 
  • Buat bedengan dengan ukuran, panjang 3-5 m, lebar 1 m dan tinggi ± 20 cm. Arah bedengan utara – selatan; 
  • Bedengan diberi atap dengan tinggi sebelah timur 1 m dan sebelah barat 0,75 m agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam persemaian; 
  • Taburkan benih secara merata atau dilarik dengan jarak 5 cm, kemudian ditutup dengan tanah halus (diayak), terus disiram; 
  • Untuk menjaga kelembaban, persemaian disiram setiap hari. 
c. Pembibitan
  • Jika bibit berumur ± 10 hari, dapat dipindahkan ke dalam ke dalam kantong plastik gula ukuran ¼ kg atau polybag yang sudah diisi tanah dan dilubangi pada sudut kiri – kanan serta ditengahnya, selanjutnya di letakkan pada bedengan persemaian. 
  • Bibit cabai rawit dapat dipindahkan ke lapangan pada umur 1,5 bulan seteleh semai atau jika tinggi tanaman sudah mencapai lebih dari 8 cm, dengan jumlah daun 4 -6 helai.; • Kurang lebih 5 hari sebelum tanam, naungan persemaian dibuka atau dikurangi untuk melatih bibit kena sinar matahari, sehingga tanaman tidak terkejut pada saat dipindahkan ke lapangan. 
d. Persiapan Tanah
  •  ± 2 minggu sebelum tanam, tanah sudah diolah; 
  • Bedengan dibuat dengan ukuran lebar antara 90 – 120 cm dan tinggi 20 – 40 cm, pada lahan bekas sawah bedengan sebaiknya dibuat dengan tinggi 40 cm atau lebih, pada lahan tegalan atau kebun bedengan dibuat setinggi 20 – 30 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan; 
  • Berikan pupuk kandang dengan dosis 20 ton/ha bila menggunakan kotoran sapi, atau 10 ton/ha bila menggunakan kotoran ayam. 
Tanam
  • Tanam bibit dengan jarak 60 x 100 cm atau 60 x 80 cm. 
  • Lubang tanam dibuat dengan ukuran diameter 10 – 15 cm dan kedalaman sekitar 15 cm atau kira-kira cukup untuk menempatkan bibit bersama media tanahnya. 
Pemeliharaan
  • Pemakaian pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos merupakan kebutuhan pokok disamping pupuk buatan. 
  • Pupuk organik selain dapat mensuplai unsure hara bagi tanaman juga dapat memperbaiki struktur dan struktur tanah dan tekstur tanah, memelihara kelembaban tanah aktivitas biologi tanah. 
  • Pemberian pupuk pelengkap cair (PPC) melalui dan untuk melengkapi unsur hara yang diperlukan tanaman. 
  • Untuk mengatasi faktor lingkungan yang kurang baik terhadap pembungaan dan pembuahan dengan pemberian ZPT (zat pengatur tumbuh). 
Dosis dan cara pemberian pupuk untuk tanaman cabai rawit : 
Jenis Pupuk Dosis per-ha 
Waktu aplikasi 
Pupuk Dasar : 1 minggu sebelum tanam 
Pupuk Kandang 10 – 15 ton 
Pupuk Susulan I 1 bulan setelah tanam Urea 80 kg SP-36 20 kg KCl 60 kg 
Pupuk Susulan II 2,5 bulan setelah tanam Urea 85 kg SP-36 30 kg KCl 60 kg 
Pupuk Susulan III 4 bulan setelah tanam Urea 85 kg SP-36 35 kg KCl 65 kg ZPT - Atonik 1,5-2 m/lt air 30, 50, 72 HST - Dharmasari 0,3-5 ml/lt air 21, 42, 62 HST 
  • Pemberian ajir dapat mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 3 – 4 minggu setelah tanam. 
  • Tanaman dibumbun bersamaan dengan pemberian pupuk. 
  • Pengendalian hama dan penyakit : Hama yang sering menyerang adalah : belalang, jangkrik, ulat grayak, kutu daun persik, trips Penyakit yang sering menyerang adalah : bercak daun, busuk batang dan buah. 
P a n e n
 
      Umur panen cabai rawit sangat bervariasi, tergantung pada varietas tanaman dan keadaan iklim setempat. Pada umumnya umur panen pertama cabai rawit adalah 2,5 – 4 bulan setelah tanam. 
Pemanenan dapat dilakukan 3 – 7 hari sekali tergantung banyaknya buah cabai rawit yang siap di panen.
Panen harus dilakukan secara selektif dan hati-hati agar tidak merusak bunga, buah dan batangnya.