Harapan baru dan semangat baru bagi warga masyaratkan tani di Desa Hiyung Kec. Tapin Tengah Kab. Tapin Kalimantan Selatan, untuk berusaha tani Cabai Hiyung ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kab. Tapin (Ir.H. Yusriansyah, MP). " Peran penyuluh perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pengawalan dan
pendampingan petani dalam berusahatani, khususnya cabai Hiyung yang mempunyai prosefek sangat
baik, baik secara teknis maupun ekonomi untuk meningkatkan pendapatan petani,
ujar beliau lebih lanjut. Setelah di kelompok Tani Saing Gawe Desa Hiyung
diadakan tanam Perdana penanaman Cabai Hiyung.
Tanam
perdana ini langsung dilaksakanan oleh Bupati Tapin Drs. HM. Arifin Arpan,
wakil Bupati Ir. Sufian Noor berserta Muspida seperti wakil Ketua DPRD H.
Rasyid Ali, Dandim 1010 Rantau Letkol Inf. Teguh Pudji Raharjo, Kejari Rantau
Affani dan seluruh kepala Dinas, Badan
dan Camat se sekabupaten Tapin.
Cabai hiyung
merupakan tanaman masyarakat Desa hiyung
dan bibitnya merupakan asli dari Desa Hiyung sendiri, hal ini dikatakan Kepala
Dinas Pertanaian tanaman pangan dan Hortikultura H Masyraniansyah, M.MA. Cabe
hiyung yang ada di Desa hiyung ini sudah
mendapat sertifikat dan terdaftar di Kementerian Pertanian Republik Indonesia,
namun perizinan sebar masih dalam proses.
umur Cabai hiyung 60- 65 sudah sudah dapat
menghasilan dengan interval panen 7 hari
sekali dan bila dikonversikan per hektar
dapat menghasikan 7 - 8 ton dengan jumlah populasi 7.500 – 8.000 tanaman per
hektar.
Ciri utama
yang khas dari Cabai Hiyung ini adalah rasa yang lebih pedas dan lebih tahan
busuk karena daging buah lebih tebal. Oleh karena itu Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan hortikultura dan didukung oleh Badan Ketahanan pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kab. Tapin mengembangkan tanaman ini dari pontensi wilayahnya seluas
350 Ha akan dikembangkan 78 Hektar dan untuk tahun ini seluas 10 Ha. Petani
akan dibantu dengan menggunakan anggaran APBD.
Diakhir
pertemuan Bapak Bupati Tapin Berpesan Supaya lebih giat berusahatani secara
berkelompok sehingga permasalahan petani dapat dipecahan secara bersama-sama
dan Pemerintah daerah siap membantu dan ditambahkan Bupati Tapin bahwa
pekerjaan mencari kayu galam untuk dijual supaya ditinggalkan dan digantikan
dengan usahatani yang lebih menguntungkan
dan berkelanjutan (Ans-KJF)